Penelusuran Pepeling Karawang
Setiap langkah yang dilakukan semuanya karena kehendak dan karena ridhonya sehingga langkah demi langkah yang dilakukan berjalan mengalir seiring detik waktu yang terus berputar, Sabtu 14 Pebruari 2015 hanya berdasar niat dengan tanpa perencanaan yang matang jam 12.00 BBWI kami berkumpul disekretariat Pepeling Karawang sambil menunggu dan mengkonfirmasi teman-teman yang lain yang akan ikut dalam kegiatan penelusuran Batu Tapak.
Tepat setengah tiga kami berangkat dengan menyusuri jalan badami-loji yang indah yang dihias oleh mobil-mobil kapsul pengangkut semen, nampak terlihat banyaknya bangunan berbentuk perusahaan sepanjang Desa Wanakerta dan Desa Wanajaya Kecamatan Telukjambe Barat yang katanya hanya gudang tapi ada banyak karyawannya, yang tidak memiliki Papan Nama, atau jangan-jangan AMDALnya pun tidak jelas serta kemungkinan perijinnya pun dipertanyakan..,,
Perjalanan terus kami lalui dan diperjalanan banyak kegiatan pengecoran sedang dilakukan yang katanya yang melakukan pengecoran itu adalah PT. JIUSHIN, sehingga menjadi perbincangan kami munculnya keanehan anggaran Pemerintah Kabupaten Karawang untuk jalan Badami-Loji kemana ? sehingga jalan itu harus perusahaan yang nyatanya secara administrasi berada di Kabupaten Bekasi. Selama perjalanan kerusakan terjadi dimana-mana seperti kerusakan akibat penambangan tanah oleh PT. BATA QUOSHIN pertambangan kapur ilegal yang sampai saat ini belum direklamasi dan kami juga melihat asap-asap dari cerobong indrustri, ditambah dengan kepulan asap disekitar pembakaran kapur didesa Tamansari karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai (yang penting murah tidak peduli lingkungan seperti apa) kesemuanya berada dijalur badami-loji.
Jam empat kami mulai masuk ke wilayah Desa Palasari nampak jelas pemandangan yang sangat indah sebuah gunung yang dikikis oleh Perusahaan yang bernama PT. ATLASINDO yang di dampingi oleh PT. ADHIMIX, sungguh luar biasa Gunung Sirnalangeung adalah wilayah kawasan kehutanan yang ditukar guling oleh pihak kehutanan melalui Perhutani kelokasi yang tidak jelas dimananya..,, ada kegembiraan yang sangat luar biasa karena Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tidak berdaya Untuk menyelesaikan ini semua.,, Cuma ada satu keyakinan kami, jika segalanya mengacu pada regulasi dan peraturan yang ada insya alloh hal ini tidak akan terjadi.,,
Perjalanan terus berlalu, banyak hal yang kami lihat selama perjalanan menuju lokasi Batu Tapak, dari mulai area perkebunan Jawa Barat yang tidak tertata dan tidak termanfaatkan dengan baik, adanya situ cibayat yang tidak termanfaatkan dengan baik serta banyaknya sisa-sisa galian tanah di Desa Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru, kenyataan dilapangan yang kami jumpai langsung menjadi sangatlah miris, seolah-olah di Kabupaten Karawang itu tidak ada pemerintah yang menata dan mengelola serta yang menegakan aturan, sehingga pembiaran-pembiaran dan kerusakan-kerusakan terus terjadi di Kabupaten Karawang bagian selatan.
Jalan yang kami lewati begitu indah dengan medan yang bagus yang dihias oleh panorama alam yang luar biasa, jalan berbatu yang terkadang diselingi oleh kubangan dan lumpur, sangatlah luar biasa membuat merasa iri hati kami setelah sampai di perbatasan antara Karawang dan Purwakarta jalan yang masuk ke Kabupaten Puwakarta dari mulai perbatasan sudah nyaman dengan sudah diaspal dan dicor ada satu hal lagi yang membuat kami merasa aneh Wates/Batas kenapa berada jauh bergeseser ke Kabupaten Karawang padahal menurut beberapa sumber kalau perbatasan Karawang dan Purwakarta itu tepatnya pada Batu Tapak (Batuan yang ada telapak kaki manusia) yang berada dialiran sungai dan itu diperkirakan hampir 150 ha tanah Kabupaten Karawang yang sudah menjadi administrasi ke Kabupaten Purwakarta.
Batu tapak atau batu yang ada bekas telapak kaki manusia ini berada didaerah wates, batu tersebut berada dialiran sungai yang seharusnya menjadi batas antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta, menurut keterangan masyarakat bahwa penandaan tapak kaki pada jaman jonggrang kalapitung yang penjelasannya balum kami dapatkan secara detail, namun setidaknya kami sudah mendapatkan bebrapa bukti bahwa memang ada peninggalan masa lalu yang bisa kami banggakan sebagai masyarakat Karawang.
Bersambung........
Blogger Comment
Facebook Comment