PEMBANGUNAN KUTA TANDINGAN AWAL PERADABAN MODERN DAN AWAL MALAPETAKA

Goa Tutupan Kuta Tandingan Karawang, Pepeling Karawang

Pembangunan memang dibutuhkan diera seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi dan perkembangan jaman semakin menggila, namun dilain sisi pembangunan juga janganlah menjadi sebuah malapetaka bagi kehidupan generasi yang akan datang karena tidak memikirkan nilai-nilai yang ada diwilayah yang akan dibangun, Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai Kota Pangkal Perjuangan adalah sebuah gambaran bahwa Karawang memiliki sejarah yang sangat luar biasa yang seharusnya lebih diexplorer dan diangkat sebagai kekayaan wilayah dan sebagai kekayaan bangsa yang selama ini terbelenggu oleh sebuah catatan yang dibuat para penguasa sehingga sejarah yang sebenarnya terus terselimuti kabut kepentingan.

Lokasi yang akan dijadikan bandara adalah wilayah Kuta Tandingan dimana diwilayah tersebut banyak sekali situs dan tempat-tempat sakral yang dikeramatkan dan dipercaya memiliki sejarah masa lalu yang tak ternilai mengingat wilayah Kuta Tandingan dan sekitarnya adalah wilayah dengan sebaran struktur yang sama dengan beberapa wilayah yang ada di Provinsi Jawa Barat, bahkan bukan hanya di Provinsi Jawa Barat namun hampir diseluruh penjuru bumi ada keterkaitan dan hubungan erat dengan wilayah Karawang khususnya Kuta Tandingan dan Buana Paksi Panca Tengah, saat ini wilayah Kuta Tandingan hanya dijadikan ladang kepentingan bagi para penguasa dan pengusaha yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya tanpa pernah melihat sisi sejarah masa lalu yang pernah ada diwilayah tersebut.

Dengan akan dibangunnya bandara di wilayah situs Kuta Tandingan, itu jelas akan menggusur dan mengubur nilai-nilai sebuah kebesaran masa lalu yang seharusnya menjadi kebanggan bangsa dan negara ini, secara real tak sedikit para ahli penelitian menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki sejarah yang hebat dengan banyak yang mengatakan kalau Atlantis pun ada di Indonesia, itu jelas sebenarnya jika Pemerintah mau menggali dan mengangkat nilai-nilai kebesaran bangsa dari sisi sejarah, budaya dan nilai-nilai yang dimiliki bangsa ini disetiap wilayah, maka Indonesia akan lebih dihargai dan dipandang dunia bukan karena nilai pembangunan bangunan megah namun dari sisi nilai yang jauh lebih luar biasa, namun sungguh sangat disayangkan program Pemerintah tak pernah berfikir akan pembangunan yang santun dan lebih bijaksana, pemerintah lebih suka pembangunan dengan menutupi tanah Indonesia dengan lapisan beton dan coran dari pada menggali dan mengangkat nilai sesungguhnya yang dimiliki bangsa ini.

Ada sebuah pribahasa yang mengatakan kalau tidak ada sebab tidak akan mungkin ada akibat, begitu juga dengan nama Kuta Tandingan dimana jika coba diterjemahkan Kuta adalah kota, dan Tandingan adalah pembanding atau kehebatan jadi para orang tua tua menyampaikan bahwa Kuta Tandingan adalah sebuah daerah yang suatu hari tidak ada tandingannya itu juga tidak salah, namun kuta adalah semua kota masa lalu yang tidak aka nada tandingannya dibelahan bumi manapun karena Kuta Tandingan adalah peninggalan sebuah kota masa lalu yang pernah mencapai titik puncak kemajuan teknologi dan kehebatan sebuah peradaban yang luluh lantah dan terkubur dihantam bencana karena tidak bisa menjaga alam sehingga alam harus menyeimbangkan sendiri dan menghilangkan kemegahan dari sebuah kebesaran peradaban yang pernah ada dibumi ini.

Jika kita banyak mendengar penyampaian dari berbagai sumber tidaklah salah mengingat dasar dari sebuah pengetahuan adalah dari informasi, namun janganlah terus kita meyakini dengan sepenuh hati dari sebuah cerita atau informasi, namun alangkah bijaknya jika menggali nilai-nilai kebenaran ada dari apa yang pernah kita dengar supaya kita hakkul yakkin (yakin dengan kenaran yang mutlak) akan info yang kita terima, kebohongan yang disampaikan secara berulang-ulang bukan tidak mungkin akan diyakini menjadi sebuah pembenaran, selama beberapa abad bangsa kita dicuci otak oleh mereka yang sering dikatakan penjajah sehingga tanpa disadari kita secara perlahan masuk dalam satu alur sistem yang sengaja sudah terkonsep untuk menutupi sebuah kebesaran yang pernah ada di negeri ini.

Alam adalah alquran tersirat yang juga harus manusia pelajari karena saat ini alamlah yang menyimpan kebenaran-kebenaran yang hakiki, hanya dengan ketulusan hati dan jiwa yang bersih maka segalanya akan terbuka, pembangunan bukan hanya dalam bentuk membangun infrastruktur yang megah sehingga disebut metropolitan atau megapolitan namun yang terpenting adalah pembangunan jati diri bangsa serta pembangunan nilai-nilai hidup sehingga masyarakat bisa hidup gemah ripah loh jinawi tanpa dibayang-bayangi oleh sebuah perasaan dan dilema menghadapi  era globalisasi dan modern yang pada ujungnya timbul konflik dari, gesekan antar sesame dan terjadi persaingan yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam hidup.

Masyarakat Kabupaten Karawang tidak butuh bandara, yang dibutuhkan adalah rasa aman, nyaman dan sukup sandang, cukup pangan serta cukup papan, apakah dengan dibangun bandara menjamin masyarakat kabupaten Karawang akan hidup sejahtera?, yang sudah jelas ribuan pabrik berdiri dikabupaten Karawang tidak bisa menjamin masyarakat Kabupaten Karawang bisa bekerja didaerahnya sendiri, bahkan masyarakat Kabupaten Karawang harus rela menjadi penonton di wilayahnya sendiri, apakah itu tujuan dari sebuah pemabangunan yang saat ini begitu gencar dilakukan, begitu juga dengan bandara yang akan dibangun dengan mengorbankan ribuan hektar lahan, berapa juta masyarakat harus kehilangan sumber penyerap air? dan berapa besar bencana yang akan dihadapi ?.

Bandara Karawang akan menjadi awal Pembangunan dari perkembangan teknologi namun Bandara Karawang juga akan menjadi awal malapetaka bagi Kabupaten Karawang khususnya dan umumnya bagi bumi ini, ada sebuah kalimat bahwa “Walawallu walakhirru di Karawang” jadi kehidupan awal ada di Karawang dan penyebab dari akhir kehidupan pun ada di Karawang wallahuallambissawab, namun kita harus meyakini itu semua karena apa yang terjadi hari ini pastinya pernah terjadi dikehidupan sebelumnya. Hari ini mungkin siapapun yang membaca artikel ini hanya akan menganggap dongeng atau menakut nakuti namun suatu hari alam akan membuktikannya.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment