Tahun 2020
diawali dengan banjir, longsor dan gempa bumi melanda yang bertepatan dengan pergantian tahun,
selanjutnya dilanda virus bernama corona atau Virus Covid-19 yang menggoyang
seluruh Negara yang ada dibumi ini, yang sejatinya virus ini sebetulnya sudah ada sejak ribuan tahun silam, banyak persepsi dan argumentasi yang muncul
baik itu dari masyarakat kecil sampai ke para pejabat tinggi, virus yang begitu
menggemparkan di tahun 2020 mengalahkan nama-nama virus yang pernah ada seperti mars, colera, ebola, plu burung, HIV dan virus-virus lainnya.
Tubuh Manusia
sejatinya memiliki mekanisme unik untuk menangkal berbagai patogen berbahaya
seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit, respons imun punya fase bawaan dan
adaptif untuk menangkal patogen, seperti dilansir dari laman Nature, patogen
menginvasi tubuh lewat luka terbuka atau mukosa. Ketika sudah masuk ke dalam
tubuh, patogen akan memperbanyak diri dan memiliki misi untuk merusak sel dalam
tubuh, alias membikin penyakit, namun mereka akan dihadang oleh makrofag (sel
pada jaringan di darah putih) sebagai garda depan penjaga tubuh. Makrofag
kemudian mengundang bala bantuan bernama neutrofil, "tentara" imun
lapis kedua ini bertugas mencegah patogen membuat kerusakan lebih lanjut seperti
infeksi dan penyakit, jika peperangan masih sengit, maka sel dendritik yang
sedari awal mengawasi jalannya perang akan memanggil pasukan tambahan berupa
antigen. Kemudian Sel T dan Sel B maju ke medan perang melawan pantogen, mereka
memproduksi senjata berupa antibodi untuk melumpuhkan musuh, ketika para
"tentara" menang melawan musuh, sel tubuh yang mati akibat perang
tumbuh kembali. Sementara sel imun yang sudah selesai bertugas akan bunuh diri,
tapi mereka meninggalkan sel memori yang merekam ciri-ciri musuh, sel memori
ini yang kemudian akan mengenali dan membunuh musuh yang sama di masa mendatang
dan membentuk kekebalan.
Ada pendapat
yang mengatakan bahwa virus corona atau covid-19 merupakan uji coba senjata
biologis untuk menghadapi Perang Dunia III, ada juga yang bilang kalau ini ajab
bagi seluruh mahluk bumi khususnya manusia yang sudah melupakan akan
keseimbangan alam dan lingkungan, ada juga yang bilang kalau virus corona atau
covid-19 merupakan tentara alloh yang dikirimkan ke bumi untuk memberi pelajaran
kepada umat manusia yang lupa akan kodrat dan irodatnya,
walahualambissawab..... Yang jelas kita belajar untuk berfikir positif bahwa dibalik kejadian selalu ada hikmah di dalamnya.
Meyakini setiap
ungkapan itu butuh proses baik itu secara pemikiran maupun telaah, kita coba
sedikit mengambil hikmah dibalik itu semua, semenjak ramainya virus covid-19
hampir mengurangi 70% aktivitas manusia diseluruh muka bumi maka secara tidak
langsung ini akan memperbaiki udara, mengurangi polusi, dan memperbaiki sel-sel
alam dari arogansi manusia selama ini, pembatasan sosial yang diberlakukan
adalah pembelajaran kepercayaan baik kepada keluarga, sahabat, saudara dan
rekan bermain serta rekan kerja dimana kita ga tau isi hati dan pikiran setiap
manusia, kejujuran seseorang akan diuji dengan berani menyampaikan akan dirinya
sendiri kepada siapa yang berada dilingkungannya.
Pola hidup
bersih itu adalah bagian selalu diajarkan oleh orang tua kita, diajarkan dalam
agama, dan diajarkan dalam contectual pendidikan baik formal maupun non formal
sehingga sudah selayaknya itu semua kita lakukan untuk menjaga agar kita sehat,
kalau kata pepatah "menjaga lebih baik dari pada mengobati", dengan
kita di "rumah saja" itu adalah skenario tuhan agar kita semua bisa
lebih dekat dengan keluarga, lebih banyak waktu untuk bercengkrama dan
menuangkan kasih sayang buat keluarga tercinta.
Jika menyikapi
gerakan Pemerintah yang melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) itu
adalah bentuk upaya untuk memutus mata rantai dari persebaran virus selama ini,
dilain sisi juga kita ambil hikmah dimana selama ini kita membangun
hablumminnanas dengan semua kalangan saat ini kita bangun bersama keluarga,
semoga semua cepat berlalu dan semua kembali seperti biasa namun hal yang baik
dalam pola hidup sehat dan membagi waktu dengan keluarga harus tetap
dipertahankan, namun dilain sisi juga kita harus menyikapi dampak negatifnya dimana jika sampai Indonesia lockdown maka secara ekonomi akan mengalami dampak luar biasa dan ini yang benar-benar harus disikapi oleh para pemimpin di negeri ini.
Keseimbangan
hidup manusia harus sinergi dengan keseimbangan alam, jika saat ini kita masih
bisa menetralisir virus dengan bahan-bahan yang bersumber dari alam, esok
kemudian hari jika alam tidak terjaga kelestariannya bukan tidak mungkin virus
yang biasa pun akan menjadi luar biasa dikerenakan filter dan keseimbangan bumi
sudah tak lagi mampu menetralisir keadaan, 2020 adalah sejarah baru yang akan
dicatat sebagai salah satu tragedi bencana dunia yang disebabkan oleh virus
corona atau covid-19.
#covid-19
#viruscorona
#viruscovid-19
#pepeling
0 comments:
Post a Comment