Telusur Cutarum Purba, Lokasi Parang Gombong Jati Luhur Kab. Purwakarta
Citarum adalah sungai alam yang memiliki history serta perjalanan panjang akan sebuah kehidupan yang pernah terjadi khususnya di Jawa Barat, ada satu kejanggalan jika melihat kontur sungai citarum saat ini, sementara berdasar cerita orang tua sebelum adanya Bendung Djuanda atau Bendung Jatiluhur Sungai Citarum berada disebelah barat wilayah udug-udug dengan geografis membelah Kuta Tandingan, berawal dari informasi yang diterima membuat rasa penasaran sehingga ada sebuah rasa untuk mencoba menelusuri akan Sungai Citarum awal atau Citarum Purba, bantaran sungai selalu identik dengan sebuah pemukiman dan pastinya akan ada petunjuk yang bisa memberikan gambaran akan keberadaan sungai Citarum masa lalu.
Perjalanan diawali dengan menyusur berdasarkan informasi yang coba disingkronkan dengan kondisi dilapangan secara geografis, 60 tahun setelah pembangunan Bendungan Jatiluhur pastinya akan ada perubahan drastis secara geografis dan juga akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan info lebih lanjut dari para sumber yang masih ada, karena rata-rata jarang yang tau akan keberadaan Citarum Purba yang sebenarnya, pembangunan bendungan di Sungai Citarum dudah dimulai pada abad ke-19 oleh para ahli pengairan pada waktu itu dengan telah dilakukannya survei awal antara lain survei topografi dan hidrologi. Bahkan pengukuran debit Sungai Citarum untuk keperluan bendungan dan irigasi telah di mulai pada tahun 1888.
Berdasar cerita para orang tua teknik pembangunannya dimana pembangunan satu bendungan pastinya mengalihkan dari aliran yang lama ke aliran yang baru, begitu pun dengan pembangunan bendung Jatiluhur dimana menutup aliran sungai yang lama dan mengalirkannya ke aliran baru melalui bendungan yang dibangun, hal ini yang menjadikan rasa ingin tahu atas keberadaan citarum lama atau citarum purba yang menurut keterangan bahwa berada disebelah barat wilayah udug-udug yang saat ini masuk wilayah administrasi kecamatan ciampel, melihat geografis aliran citarum sekarang adalah menyambungkan dari pembuangan bendungan Jatiluhur ke aliran sungai cikao, jadi berdasar asumsi dari Pepeling bahwa Citarum hari ini adalah sungai citarum baru.
Dalam tahap pertama penelusuran Citarum Purba, tim coba melihat tofografi wilayah yang berada disekar parang gombong mengingat apabila melihat kondisi adanya aliran yang dibendung sekitaran parang gombong, penutupan sungai yang telah terjadi selama 60 tahun menyulitkan untuk melakukan observasi mengingat wilayah yang coba ditelusur sudah sulit untuk dideteksi, ada indikasi sementara dimana aliran sungai Citarum Purba tidak jauh dari area Parang Gombong mengingat tofografi wilayah yang menunjukan adanya aliran sungai yang membelah area kuta tandingan bersumber dari area disekitar Parang Gombong, Parang Gombong letaknya tidak jauh dari wilayah parakan dan kandang sapi gede yang ditenggelamkan oleh air bendungan Jati Luhur.
Dari beberapa analisa sederhana dimana sungai tua akan meninggalkan jejak saat ini seperti banyaknya wilayah yang dijadikan keramat mengingat dahulu pastinya sebaran pemukiman tidak jauh aliran sungai, maka jika melihat alirah sungai yang memiliki karakteristik seperti itu sementara mengarah pada aliran sungai Cisubah yang hulunya parang gombong melintas kuta Tandingan dan bermuara ke sungai citarum dan aliran sungai cicangor yang hulunya bisa dari parang gombong dan dari kertamanah, namun ini baru asumsi sementara mengingat penelusuran baru dimulai dan pastinya membutuhkan waktu yang relatif lama mengingat data tulis dan referensi yang memang tidak ada.
Blogger Comment
Facebook Comment