MEIKARTA…!!!! ( Kota Baru untuk Bencana Baru)

Pembangunan Kota Baru Meikarta, Photo: Pepeling

Pembangunan yang begitu merajalela di Indonesia saat ini pastinya ada dua sisi yang selalu mengiringi dimana ada sisi positif dan sisi negatif, masyarakat di negeri ini tidaklah anti pembangunan, namun pembangunan yang seperti apa untuk mengangkat nilai dan harga diri bangsa serta menjadi kebanggaan untuk masyarakat, jika pembangunan itu tujuan untuk menghancurkan kebesaran bangsa ini alangkah mirisnya, Pemerintah sebagai wadah dari keterwakilan masyarakat seharusnya faham akan arah pembangunan yang seperti apa untuk bangsa ini, bukan pembangunan atas dasar sebuah kepentingan dan pesanan sehingga mengabaikan kehilangan kebesaran nilai-nilai jati diri bangsa.

Meikarta Kota raksasa garapan Lippo akan dibangun di atas lahan seluas 22 juta m2. pembangunan tahap pertama kota ini sudah dirancang sejak 2014 dan pengerjaan fisik sudah dilakukan sejak Januari 2016 dengan pembangunan ratusan gedung pencakar langit setinggi 35-46 lantai. Lokasi kota baru ini berada di timur Jakarta dan dikelilingi beberapa kota baru seperti Lippo Cikarang, Jababela, serta MM2100. Proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun dengan nilai investasi 278 triliun pastinya akan memunculkan pro dan kontra mengingat perijinan dari pembangunannya belum ada namun pembangunan sudah begitu masiv.

Meikarta yang berdiri di Kabupaten Bekasi dan merangsek ke wilayah lain ini akan sangat berdampak untuk wilayah disekitarnya, saat ini kemacetan sudah terjadi dimana-mana ditambah dengan dibangunnya kota baru meikarta yang akan dijadikan sebagai pusat perekonomian baru di Indonesia mengalahkan Jakarta bohong besar kalau tidak akan terjadi kemacetan yang lebih parah, walau secara rekayasa lalu lintas dibangun akses tol layang dan pelebaran ruas tol Jakarta Cikampek, namun peningkatan volume kendaraan dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga tidak dapat dipungkiri akan terjadinya kemacetan yang lebih parah.

Meikarta bertujuan memanfaatkan pusat ekonomi nasional di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, hingga Bandung dan sekitar 60% ekonomi nasional berada di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, hingga Bandung, namun jika dilihat arah pembangunan besar-besaran yang dilakukan Lippo tersebut muncul satu pertanyaan yaitu Meikarta untuk siapa ? masyarakat dengan kondisi perekonomian menengah kebawah pastinya akan sulit untuk membeli rumah dan apartemen yang saat sedang dibangun meikarta tersebut, namun anehnya Pemerintah tak pernah menganalisa nilai manfaat serta nilai sosial yang akan terjadi pada masyarakat dari pembangunan tersebut.

Dampak sosial yang akan terjadi akan dirasakan oleh wilayah disekitar daerah tersebut, pembangunan atas dasar sebuah kepentingan mencari keuntungan pribadi dan golongannya ini akan sangat berdampak bagi masyarakat terutama masyarakat setempat, mengingat mereka hanya mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian, pemerintah seharusnya lebih peka akan semua ini, mengingat jika melihat dari beberapa aspek dari pembangunan tersebut Indonesia akan kehilangan jati diri bangsa atas berdirinya kota baru meikarta.

QS al-Isra’: 16 “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepatutnya berlaku keputusan Kami terhadap mereka, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. Pembangunan itu penting namun pembangunan yang seperti apa yang harus dilakukan, jika pembangunan tersebut merusak struktur kelestarian dan merusak struktur alam maka siap-siap untuk menghadapi kehancuran besar di negeri ini, mengingat semunya sudah jelas tercatat dalam al-quran.

Meikarta adalah bagian kecil yang merubah kehidupan bangsa di negeri ini, selanjutnya akan hadir dan bermunculan pembangunan yang sama dengan dalih kemajuan dan peningkatan perekonomian untuk masyarakat secara besar-besaran diseluruh wilayah terutama di Jawa Barat, namun semua itu hakekatnya adalah bertujuan menghilangkan dan menutupi nilai-nilai kebesaran jati diri bangsa dengan menyediakan tempat untuk mereka warga negara asing menetap dan menguasai negeri ini dengan cara yang berbeda yaitu menguasai perekonomian dan menghilangkan jati diri bangsa dengan dalih pembangunan.

 Alam semakin terkikis oleh yang dinamakan moderenisasi, kehancuran terjadi dimana-mana, ruang-ruang hijau tempat pohon berdiri semakin habis tergantikan oleh gedung-gedung pencakar langit, lapisan bawah tanah semakin habis dieksploitasi, gunung-gunung berubah menjadi pemukiman, jangan salahkan jika terjadi bencana alam karena itu merupakan cara alam mencari kesimbangannya sendiri, “Andaikan penduduk suatu wilayah mau beriman dan bertaqwa, maka pasti akan Kami buka pintu-pintu barokah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ajaran-ajaran Allah), maka Kami azab mereka, karena perbuatan mereka sendiri” (QS Al A’raf: 96).
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment