Pendidikan adalah setralistik untuk pembentukan dan pembinaan generasi sebuah negara untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik, disisi lain pendidikan merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XIII Pasal 31 mengatur akan pendidikan, maka sudah selayaknya pendidikan menjadi peran sentral dalam membina dan menciptakan generasi-generasi bangsa agar menjadi generasi yang bisa meneruskan cita-cita bangsa dan negara dan menjalankan amanah dalam mengisi kemerdekaan, tugas dan peran pemerintah dalam mewujudkan amanah UUD dalam meningkatkan peran serta pendidikan yang lebih bernilai manfaat dan lebih mendasar terhadap nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan sehingga pendidikan benar-benar menjadi sentral dalam pembentukan karakter bangsa.
Jika melihat kenyataan saat ini pendidikan dijadikan wadah untuk memuluskan hasrat kepentingan para elit penguasa sehingga pendidikan hari ini di politisasi untuk mencapai tujuan tertentu, banyak hal yang bisa dilihat dimana peran pendidikan di Indonesia saat ini sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi asing untuk memuluskan kepentingannya, pergantian kurikulum yang terus berganti setiap pergantian mentri yang secara nyata ada pihak yang menggelontorkan dana untuk mengacak-ngacak sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Tanpa disadari bahwa hal tersebut mempengaruhi kondisional pendidikan dimana pelaku pendidikan seperti guru disibukan dengan silih bergantinya methode sementara siswa dibingungkan dengan kondisi yang ada, akhirnya ketercapaian keberhasilan pembelajaran dipaksakan supaya sesuai dengan yang diharapkan oleh aturan, mungkin sebagain sudah menyadari kondisi yang terjadi namun tidak berani mengungkapkan, namun dilain sisi ada yang sama sekali tidak menyadari bahwa ranah pendidikan saat ini sudah dijadikan target dimana guru disibukan dengan administrasi sementara siswa sengaja supaya bodoh agar lebih mudah memasukan faham dan dikendalikan.
Pendidikan seharusnya menjadi lembaga netral tanpa dipengaruhi oleh nuansa politik sehingga pendidikan bisa lebih memberikan perannya sebagai lembaga yang membentuk dan mencipkan kader-kader militansi dengan kekuatan nasionalisme sehingga memiliki karakter dan jati diri, ada sebuah pribahasa orang tua “ilang basa ilang budaya ilang nagara” hilang Bahasa, hilang budaya maka akan hilang negara, hal ini yang dijadikan sebagai alat dimana secara perlahan pembelajaran nasionalisme, pembelajaran kebangsaan, pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai sejarah semuanya sudah mulai terkikis oleh pesanan dan kepentingan dari sebuah program yang punya uang.
Setiap pergantian Menteri kurikulum pun juga ikut didaur ulang, lalu bagaimana nasib pelajar dan para pengajar yang harus mengganti sistem kegiatan belajar-mengajar setiap perubahan kurikulum, jika menurut para pengamat itu hal biasa mengingat setiap saat harus ada evaluasi untuk perbaikan itu pun tidak salah namun jika setiap hasil evaluasi harus ada pergantian kulrikulum berarti adalah kegagalan pendidikan mengingat sejauh mana perencanaan yang dibangun karena yang namanya diganti adalah karena kegagalan berarti kurikulum yang telah dilakukan adalah produk gagal, jika evaluasi hasilnya adalah memperbaiki mana yang kurang bukan mengganti sehingga membingungkan lapisan pelaksana dan pelaku yang bersentuhan langsung dilapangan.
Jika semuanya lebih mengedapankan ego, pastinya masing-masing ingin punya nama pada saat menjadi bagian terpenting dalam kepemimpinannya, namun dilain sisi haruslah ada sisi yang dilihat dimana dalam hidup ini ada sisi manfaat dan sisi madharat, pendidikan itu sangatlah penting sebagai pondasi dalam melangkah untuk mengisi kehidupan dan pendidikan akan sangat menentukan langkah bagi generasi-generasi yang akan datang karena kelak akan menggantika generasi yang sudah ada.
Blogger Comment
Facebook Comment