Lambang Karawang
Jika kita mendengar nama “Bedog
Lubuk” pasti kita akan terba
yangg pada sebilah sejata yang terpasang pada lambang
Kabupaten Karawang yang saat ini sering kita lihat dan menjadi kebanggaan kita
semua sebagai masyarakat yang tinggal di Karawang, sebuah lambang begitu
memiliki arti luar biasa bila kita coba menafsirkan makna sesungguhnya yang tersimpan
dalam sebuah “Bedog Lubuk, dan dari
sekian banyak yang tercantum dalam lambang Karawang hanya itu yang selama ini
menjadi perhatian yang coba untuk dicari pemaknaannya.
Nama Bedog diambil
dari Bahasa sunda yang merupakan senjata atau pekakas bagi setiap orang, namun
bedog lebih identik dengan senjata orang sunda, jika kita buka kamus umum Basa
dan Sastra Sunda artinya perabot atau alat untuk memotong, bedog terdiri dari
paksi atau gagang dan bilah yang terbuat dari logam. Lubuk memiliki arti bagian yang terdalam dalam sungai, laut, danau
dan sebagainya, jika kita menganalogikan bedasarkan arti kata “ Bedog Lubuk “ adalah sebuah senjata yang
memiliki kedalaman makna seperti dalamnya palung dilautan.
Bedog Lubuk merupakan gambaran dari kondisi Karawang yang sebenarnya,
Karawang memiliki kedalaman sejarah yang begitu luar biasa namun yang terlihat
hanya sebatas seperti hamparan lautan yang terlihat namun kedalaman sejarahnya
belum terlihat atau terbuka secara nyata, Bedog Lubuk jika coba ditafsirkan
adalah sebuah senjata dari ketajaman berfikir yang dilandasi dari hati paling
dalam sehingga membentuk asa, cipta, rasa dan karsa pada setiap manusia.
Bedog Lubuk merupakan gambaran sebagai gambaran awal untuk Kabupaten
Karawang bahwa sebelumnya Karawang adalah lautan dalam bentuk lubuk (basin)
yang bisa kita buktikan dengan banyak ditemukannya kerang-kerang laut diarea
penggalian tanah di Telukjambe serta banyaknya fosil-fosil kayu yang masih
diselimuti pasir laut. Itu merupakan gambaran riil yang bisa kita saksikan
sebagai bukti bahwa memang wilayah Karawang sebelumnya adalah wilayah lautan.
Jika merujuk pada arti yang terdapat pada lambang Karawang
yang saat ini, Bedog Lubuk melambangkan alif yang merupakan huruf awal dalam
rangkaian ayat dalam hijaiyah yang dihartikan sebagai pangkal perjuangan dalam
harti lambang yang tercatat selama ini, namun jika didefinisikan lebih dalam
alif awal dan kita coba gambarkan bahwa Karawang memang masuk dalam fase awal
kehidupan yang banyak disampaikan oleh para kasepuhan yang mengatakan bahwa “wallawallu
wallakhirru” untuk Karawang jika dihartikan dan merujuk pada bukti-bukti yang
ditemukan bahwa Karawang adalah saksi alam sejarah kehidupan awal dan akhir.
Ketajaman melihat dan ketajaman berfikir adalah sebuah
anugrah dari tuhan yang merupakan sebuah amanah untuk setiap manusia yang ada
dimuka bumi ini, kekuatan terbesar adalah kekuatan dari dalam lubuk hati yang paling
dalam sehingga apapun yang dilakukan harus berdasar pemikiran dan pertimbangan
hati sebelum menjadi sebuah keputusan. Ketajaman berfikir yang dilambangkan
dengan sebilah golok menggambarkan
ketajaman berfikir para leluhur kita dahulu dengan dilengkapi kiasan lubuk dimana para leluhur kita memiliki
kekuatan dari kedalaman hati sehingga sebuah kata membekas dengan makna “Silih asah, silih asih silih asuh”.
Bedog Lubuk adalah sebuah sejata dengan kekuatan
dari yang terdalam merupakan kiasan dari manusia yang ada dan hidup dimuka bumi
ini, dalam harfiahnya bahwa golok ini bukan melambangkan untuk sebuah kekerasan
namun menggambarkan bahwa untuk menjadi orang hebat haruslah terus mengasah
diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dan bernilai posif dan kehebatan itu
tidak harus kita inginkan karena kehebatan itu hanya milik tuhan yang maha
kuasa.
#bedoglubuk
#golokkarawang
#karawang
#bedoglubuk
#golokkarawang
#karawang
Blogger Comment
Facebook Comment