Pohon Sumber Kehidupan, Pepeling
Pohon adalah sumber kehidupan bagi manusia saat ini mengingat jika secara sederhana coba di gali makna dan manfaatnya pastinya akan ditemukan sisi manfaat dan makna yang terkandung dari pohon itu sendiri, pohon bisa menyerap dan menyimpan air sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidup manusia, pohon mengeluarkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia dan pohon juga sebagai pelindung dari teriknya mata hari di siang hari, itu garis besar dari pohon yang sering dijadikan sebagai selogan sumber kehidupan manusia, namun sayang hari ini tak jarang orang berfikir menanam pohon untuk investasi kehidupan, yang ada hutan habis dan pohon ditebang untuk sebuah kepentingan.
Andai saja semua bisa mengerti dan memahami pentingnya pohon seharusnya tumbuh kesadaran untuk selalu berinvestasi menanam pohon baik dilingkungan rumah maupun lingkungan sekitar agar terjaga keseimbangan oksigen dengan karbondioksida yang dikeluarkan oleh indrustri, kendaraan, dan lainnya. Jika melihat pembangunan saat ini yang begitu merajalela dimana faktor kelestarian alam diabaikan begitu saja tanpa melihat apa yang terjadi kedepan jika alam ini terus digerus diganti oleh bangunan indrustri, gedung bertingkat dan rumah dimana akan mengakibatkan keseimbangan alam akan semakin tidak stabil dan akan berbampak terhadap bencana.
Pemerintah dengan kegiatan ceremonialnya yang seolah-olah peduli terhadap kelestarian alam, namun dilain sisi pemerintah selalu membiarkan bahkan memberi restu untuk kerusakan yang terjadi terhadap alam, pemberian ijin eksploitasi dan pertambangan, pembabatan hutan dijadikan perkebunan itu adalah salah satu contoh dimana kerusakan alam ini karena keterlibatan pemerintah dengan dalih alih fungsi dan meningkatkan perekonomian masyarakat, padahal realitanya hanya untuk memperkaya para pemilik modal sementara masyarakat tersisihkan karena ketidaksiapan sumber daya di masyarakat.
Pepeling Karawang yang berdiri tahun 2007 berupaya untuk selalu berinvestasi pohon setiap tahunnya, mengingat dalam satu tahun diagendakan dua kali untuk menanam walau sifatnya tidak banyak dikarenakan khawatir faktor perawatannya sehingga bukan asal menanam namun pohon yang ditanam harus tumbuh sehingga menjadi nilai yang bermanfaat bagi kehidupan ditambah dengan kegiatan menanam bersama komunitas dan mitra lingkungan lainnya disetiap kesempatan, jika orang ramai berinvestasi uang di bank, lain halnya dengan Pepeling yang mencoba berinvestasi pohon dan berharap agar selalu tercipta keseimbangan untuk alam ini.
Penanaman di Situ Cisanti bersama Bpk Nunuh Sutisna (Manusia Pohon), Pepeling
Sedikit berbuat untuk sebuah kelestarian diantara desakan kehancuran alam yang terus membabi buta oleh para penguasa dan pengusaha yang hanya berfikir akan kepentingan pribadinya tanpa berfikir akan generasi yang akan datang, rusak alam maka akan berpengaruh atas rusaknya sejarah, rusaknya budaya serta rusaknya kearifan lokal dalam satu wilayah, maka jika kerusakan terus dibiarkan akan mengubur segalanya yang pernah ada. Secara perlahan Pepeling selalu berupaya untuk berbuat walau apa yang diperbuat tidak sebesar kegiatan pemerintah dengan anggaran pantastis namun tidak ada bekas.
Berinvestasi tidaklah harus dalam bentuk ekonomi namun berinvestasi untuk kehidupan kedepan alangkah indahnya mengingat bumi ini bukan hanya untuk generasi yang ada saat ini, namun bumi dengan isinya adalah amanah yang harus diwariskan untuk generasi yang akan datang. Dahulu para orang tua sering memberi amanat kepada anaknya, jika punya anak harus menanam pohon, ternyata orang tua dulu mengajarkan untuk belajar berinvestasi menanam pohon dimana jika sang anak besar kelak pohon tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk membangun rumah anak yang lahir dulu, sebuah pemikiran luar biasa dari para orang tua terdahulu yang belum tentu bisa dilakukan oleh generasi saat ini.
Blogger Comment
Facebook Comment