BATUAN PERCANDIAN BATUJAYA ADA DI CISAAR KUTAMANEUH KARAWANG

Batuan Cisaar Gunung Leutik Desa Kutamaneuh, Photo : Pepeling

Nama Cisaar adalah sebuah nama yang diambil dari nama sebuah kampung dan nama aliran sungai yang berada di Desa Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, nama yang saat ini sudah tidak begitu dikenal berada satu hamparan dengan kampung Gunung Leutik dan Gunung Jati yang berada di Desa Kutamaneuh, diwilayah Cisaar juga ada peninggalan Makom Panjang Dalem Sukaperut yang merupakan makom dikeramatkan oleh masyarakat sekitar wilayah tersebut.

Wilayah Cisaar menurut informasi dari warga asli disana dahulunya merupakan tegalan yang suka dijadikan lokasi meggembala bagi masyarakat sekitar, keterangan dari kang Saman bahwa dahulu waktu dia menggembala, banyak menemukan batuan-batuan cetak yang besar-besar, namun mereka hancurkan karena tidak tau kalau batuan itu bernilai sejarah, dan bahkan dilerengan yang mengarah ke sungai Cisaar pernah longsor, didalamnya terdapat batuan cetak besar yang sama dengan batuan ada di Percandian Batujaya dan Cibuaya.

Batuan yang menurut keterangan para ahli ini adalah peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara ternyata hampir merata berada diwilayah Kabuaten Karawang, batuan yang diperkirakan hanya identik berada diwilayah utara ternyata diwilayah selatan pun ada, ini sungguh sangat luar biasa dimana memang Karawang memiliki masa lalu yang begitu fenomenal. Temuan yang ada memberikan keyakinan begitu besar akan kebesaran Kabupaten Karawang masa lalu yang selalu dikatakan oleh para orang tua tentang “Karawang Kolot”.


Diwilayah Cisaar selain dari adanya makom, batuan cetak besar ada juga Batu Telapak Kaki yang saat ini kondisinya sudah hampir hilang karena berada dialiran sungai Cisaar yang secara perlahan akan terkikis oleh aliran air, sebuah tempat yang begitu luar biasa dan sungguh bernilai mengingat sejarah saat ini sepertinya buntu akan catatan yang berhubungan dengan Karawang masa lalu, dengan ditemukannya bukti-bukti yang ada akan sebuah peninggalan masa lalu yang menggambarkan akan kehidupan yang pernah ada di Karawang Selatan.

Dari kenyataan yang ada seharusnya pemerintah jeli dan tidak berdiam diri, harus segera melakukan langkah nyata menyelamatkan aset-aset Karawang dalam hal sejarah dan kepurbakalaan sehingga bisa menjadi warisan dan kebanggaan terbesar untuk generasi yang akan datang, bukan hanya duduk diam menunggu yang berujung semuanya hilang ditelan jaman.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment